Confidential Cry Out....


…Somehow I can see, I’am nobody… I need a bloody surgery !!! Maybe it’s unfair for me to declare, All the things that I can not stand…


28 September,Setiap Tahun...

Apa yang saya lakukan selama ini ternyata bukanlah jawaban dari ribuan pertanyaan tentang, bagaimana mencintainya, menghormatinya dan merelakan kepergiannya ke alam baka.

Saya merindukannya....

Secangkir kopi asin

Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.

Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, “Kita pulang aja yuk…?”.
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, “Bisa minta garam buat kopi saya?”

Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali!
Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, “Kenapa kamu bisa punya hobi seperti ini?”
Si pria menjawab, “Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana.”

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya, dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.
Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli … betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu! Untung ada kopi asin!

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, “Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu … tentang kopi asin.”

Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?
Si gadis pasti menjawab, “Rasanya manis.”

Kadang anda merasa anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.

Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula...

Refleksikan Dirimu !

Seorang anak dan ayahnya berjalan di pegunungan. Tiba-tiba, anaknya jatuh dan terluka sambil berteriak, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"

Kemudian anak itu kaget ketika mendengar ada suara balasan dari suatu tempat di pegunungan itu, "AAAhhhhhhhhhhh!!!"

Didorong oleh rasa ingin tahu, ia berteriak, "Siapa kamu?"
Ia menerima balasannya, "Siapa kamu?"

Dan ia berteriak, "Saya mengagumi kamu!"
Suara itu menjawab, "Saya mengagumi kamu!"

Marah atas jawaban yang ia terima, ia berteriak, "Pengecut!"
Ia kemudian menerima jawaban, "Pengecut!"

Ia kemudian berpaling pada ayahnya dan bertanya, "Apa yang sedang terjadi, Ayah?"
Ayahnya tersenyum dan berkata, "Anakku, Coba perhatikan."
Kemudian orang tua itu berteriak, "Kamulah sang juara!"
Suara itu menjawab, "Kamulah sang juara!"
Anak itu terkejut, namun ia tidak mengerti.

Kemudian sang ayah menjelaskan.......
"Orang menyebut ini GEMA, tapi sesungguhnya ini adalah HIDUP. HIDUP selalu memberi imbalan atas apa yang kamu katakan atau lakukan.

Hidup kita adalah refleksi dari perbuatan kita. Bila kamu ingin mendapatkan cinta dalam hidup ini, wujudkanlah cinta dalam hatimu. Bila kamu ingin meningkatkan kemampuan team kamu, tingkatkanlah kemampuanmu sendiri. Ini berlaku dalam segala hal, dalam segala aspek kehidupan. HIDUP akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kamu berikan kepadanya."

"HIDUP BUKANLAH SEBUAH KEBETULAN,IA ADALAH REFLEKSI DIRI KITA!"

Self Talk

Sebetulnya kita banyak melakukan Self talk (dialog dengan diri sendiri) sepanjang hari. Beberapa ahli mengatakan bahwa kita melakukan "dialog diam" ini sebanyak 50.000 kali dalam sehari. Self talk memiliki efek langsung terhadap pikiran dan perilaku kita.
Self talk adalah dialog internal (atau kadang juga monolog) yang kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika dihadapkan pada situasi tertentu.

Apa yang "secara diam-diam" kita katakan kepada diri sendiri mengenai sebuah kejadian akan memberi pengaruh yang luar biasa terhadap diri kita. Selftalk dapat mengubah apa yang kita lihat dan dengar di sekeliling kita, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita ingat ketika meninjau kembali pengalaman hidup kita.

Pernahkah anda mendengar tentang self fulfilling prophecy (ramalan yang mewujudkan dirinya sendiri)? Self-talk mirip dengan self-fulfilling prophecy—dimana apapun yang paling sering dan paling banyak kita pikirkan, cenderung akan terwujud nyata.

Ketika self-talk kita positif - “Segalanya akan berjalan lancar,” “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini”— maka kita sebenarnya sedang mengarahkan diri menuju sukses, dan kemungkinan sukses itu ada untuk kita. Karena kita memerintahkan alam bawah sadar untuk menyediakan segala sumber daya di dalam diri kita untuk sukses.

Ketika self-talk kita negatif — “Keadaan pasti akan menjadi kacau balau,” “Saya tidak yakin bisa menjadi seorang supervisor yang baik” — maka kita sebenarnya sudah menyerah, dan besar kemungkinan kita tidak akan sukses. Karena kita telah memerintahkan alam bawah sadar kita untuk melewatkan segala kesempatan dan kemungkinan untuk berhasil.

Self-talk akan mengarahkan pikiran dan perilaku kita. Bila kita berpikir, “Saya yakin bisa mendapatkan pekerjaan ini,” maka kita akan berusaha untuk mendapatkannya. Selama proses interview, kita akan menunjukkan keyakinan diri dan kemampuan kita, dan karena itu kemungkinan bagi kita untuk diterima juga lebih besar.
Namun bila kita mengatakan pada diri kita sendiri, "Lamaran saya pasti akan ditolak," maka besar kemungkinan kita tidak akan berusaha untuk menunjukkan keyakinan dan kemampuan diri kita, dan karena itu, lamaran kita pun ditolak.

Maka, sangatlah penting untuk "menulis kembali naskah" self-talk kita yang negatif menjadi positif. Seperti menghapus "rekaman" mental yang biasanya kita putar ketika menghadapi tekanan, dan menggantikannya dengan "rekaman" yang baru.

Ada beberapa pola berpikir yang sering kita miliki, khususnya pola yang negatif, yakni:
1. Pola Pikir Hitam Putih (Kalau kita tidak sukses sempurna, berarti kita adalah pecundang sempurna!)
· Saya berasal dari kota kecil, dan semua orang disini dari kota yang lebih besar. Bagaimana mungkin saya bisa bersaing dengan mereka.
· Oke, sekarang giliran saya. Saya harus menunjukkan kepada mereka betapa hebatnya saya.
2. Pola Pikir Katastrophik (Membesar-besarkan signifikansi sebuah kejadian!)
· Ini moment yang paling memalukan sepanjang hidup saya!
· Tidak pernah ada orang yang menghina saya sedemikian rupa seperti yang baru saja dia lakukan!
3. Pola Pikir Pesimistik (Hanya melihat dari sisi negatif dan membayangkan yang terburuk!)
· Saya tidak pernah punya teman baik sebelum ini. Apa yang membuat saya mengira saya bisa mendapatkannya sekarang?
· Saya sudah tahu saya tidak bisa! Buang waktu saja!
4. Self-fulfilling Prophecy
· Begitu mulai makan es krim, saya tidak bisa berhenti!
· Saya tidak bisa melakukan aktifitas saya tanpa di dahului dengan secangkir kopi di pagi hari.
5. Pernyataan "Harus" (Dikendalikan dengan seperangkat peraturan yang kaku!)
· Saya seharusnya lebih banyak berlatih. Kini kesempatannya sudah hilang.
· Saya tidak boleh makan setelah jam 6.00 sore, atau seluruh kalori yang saya makan akan menjadi lemak.
6. Pola Pikir "Ini bukan salah saya” (Mengalihkan tanggung jawab atas tindakan kita)
· Kalau bukan karena dia, saya pasti dipilih untuk posisi itu.
· Kalau saja saya punya lebih banyak waktu, saya pasti akan berhasl.
7. Menerka Pikiran Orang (Mengasumsikan orang berpikir yang buruk terhadap kita!)
· Tidak ada orang yang akan tertarik dengan pembicaraan saya.
· Lihat.. mereka semua merendahkan saya.
8. Discounting (tidak bisa menerima fedback positif!)
· Mau kasih saya nasehat? Dia pikir dia siapa? Hah?
· Saya tahu, dia hanya pura-pura memberi masukan. Tapi tujuan sebenarnya adalah mempermalukan saya di meeting tadi.
9. Pola Pikir Perbandingan (selalu membandingkan diri dengan orang lain)
· Apapun yang saya lakukan, dia selalu selangkah lebih maju dibanding saya!
· Ya, kamu bisa karena kamu memiliki sumber daya yang lebih besar.
Cara untuk memiliki self talk yang positif dan menghilangkan self talk yang negatif sebetulnya sederhana. Pertama, sadarilah cara kita berkomunikasi dengan diri sendiri. Bila kemudian kita menyadari bahwa kita sedang melakukan self talk yang negatif, maka hentikanlah saat itu juga. Segera katakan pada diri sendiri, “STOP!!”

Kemudian gantilah self talk negatif dengan yang positif. Awalnya, ini mungkin akan membuat kita merasa sedikit canggung dan aneh. Karena sebetulnya kita tidak mungkin memilih kata apa yang akan kita ucapkan, bahkan kepada diri sendiri, karena kata-kata itu keluar begitu saja. Ia adalah kata yang biasa kita ucapkan. Tapi jangan khawatir. Bila kita terus berlatih, maka cepat atau lambat kebiasaan yang baru akan menggantikan kebiasaan yang lama.

Semua kebiasaan bisa dipelajari. Awalnya, kebiasaan itu kita bentuk, dan kemudian ia membentuk kita dan hidup kita. Tapi point yang paling utama adalah bahwa semua kebiasaan yang kini kita miliki awalnya dibentuk oleh kita sendiri.
Karena itu, kita bisa mengubahnya. Pilihan untuk berubah atau tidak ada di tangan kita. Dan pilihan itulah yang akan menentukan perjalanan kita menuju sukses dalam setiap aspek kehidupan kita.

Nikmatilah Hidup

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?"
Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.

Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."

------------------------------------------------------------

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan...

Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengaharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatkannya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggal di jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan sesorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah...