Release... release...



Pernahkah Anda benar-benar merasa capek, merasa sedemikian lelah? Apa yang Anda perbuat ketika itu? Anda akan melepaskan semua, semua yang tadinya Anda pikul atau genggam erat-erat bukan? Kendati banyak orang berteriak: “Lepaskan.....lepaskan!”, akan tetapi bila Anda belum benar-benar capek, apalagi bila Anda tidak sadar kalau sedang menggenggam-erat banyak hal, Anda tetap tidak akan melepasnya.

Kita tak akan mungkin melepaskan sesuatu yang tidak kita genggam, atau bila kita tak sadar kalau sedang menggenggam sesuatu itu. Makanya, untuk bisa melepas, kita mesti menyadari dulu kalau kita sedang menggenggam-erat berbagai hal; bahkan mungkin sudah dalam fase sebaliknya ——dicengkram oleh banyak hal.

Manakala kita tertarik pada sesuatu, kita umumnya berusaha mendekatinya, meraihnya dan kalau mungkin menggenggamnya. Kitapun kemudian mengklaim apa yang berhasil digenggam itu sebagai “milikku”. Bila fase “milikku” ini telah tercapai, maka terbaliknya situasi menjadi tergenggam, hanya menunggu waktu saja.

Demikian juga dalam kehidupan ini, tanpa sepenuhnya kita sadari, kita telah terlanjur menggenggam dan memeluk erat berbagi hal, sampai-sampai kondisinya malah berbalik, dimana kitalah yang kini tergenggam dan terbelenggu dalam pelukannya. Dan ini .... sudah barang tentu tak mudah untuk melepaskannya.

Only when you are empty you are at standstill and balanced…’