Kebodohan adalah...

Kebodohan tetap ada kendati seseorang punya banyak pengetahuan, berpendidikan baik, canggih, punya kapasitas dalam latihan yang mengantarkannya pada perolehan kemasyuran, kecemaran, harta. Kebodohan tidaklah sirna melalui akumulasi banyak fakta maupun informasi yang dikumpulkan —komputer dapat melakukan semua itu dengan lebih baik ketimbang pikiran manusia. Kebodohan adalah sama-sekali kurangnya pemahaman-diri.

Kebanyakan dari kita superfisial, dangkal, punya sedemikian banyak kepedihan dan kebodohan sebagai bagian dari ‘nasib’ kita. Sekali lagi, ini bukan membesar-besarkan, bukan asumsi, akan tetapi suatu fakta aktual dari eksistensi kita sehari-hari. Kita bodoh akan diri kita sendiri dan di dalamnyalah terdapat kepedihan besar. Kebodohan itulah yang mengembang-biakkan setiap bentuk ketakhyulan, ia menghidupkan terus-menerus ketakutan, melahirkan harapan dan keputus-asaan, disamping semua temuan-temuan dan teori-teori dari pikiran cerdik.

Makanya, kebodohan tak hanya membiakkan kesengsaraan, akan tetapi juga membawa serta kebingungan yang dahsyat di dalam dirinya sendiri.