Apa yang menentukan Kualitas Batin Anda?


Ketika kita mumet, pusing, bingung, kita juga merasa ‘keruh’ bukan? Memang, ketika itu batin kita dalam kondisi keruh. Dan kita tahu sendiri kalau memutuskan sesuatu dalam kondisi seperti itu, bisa mengundang bencana. Kitapun tahu kalau kita ada dalam kondisi yang “fit” untuk mengambil keputusan saat pikiran ini ruwet.
Pernahkah Anda mempertanyakan, ‘apakah yang menentukan kualitas batin Anda?’ Atau dengan kata lain, ‘apakah yang mengkondisikan batin Anda?’ Pernahkah Anda mempertanyakannya? Bila belum, ada baiknya Anda mempertanyakannya.
Kita tahu kualitas dari sesuatu mencerminkan kondisinya, hal-hal atau parameter-parameter yang mengkondisikannya. Sesuatu yang berkondisi prima, kita sebut juga sebagai berkualitas prima bukan?
Nah ... sekarang kembali lagi kepada pertanyaan kita: apakah yang mengkondisikan batin Anda?
Bila kita amati dengan seksama —ke dalam— apa yang terjadi di benak kita, apa yang sedang berlangsung di benak ini, akan kita temukan betapa menentukannya peran dari ulah duet pikiran-perasaan. Artinya, kita akan melihat dengan jelas kalau jenis dari bentuk-bentuk pemikiran dan perasaan yang paling kerap muncul di benak, menentukan kualitas batin. Bentuk-bentuk pemikiran dan perasaan itulah yang mengkondisikan batin.
Nah ... mengetahui dan menyadari fakta ini, akankah Anda dengan sengaja akan mengeruhkannya dengan mempertontonkan bentuk-bentuk pemikiran dan perasaan yang tidak kondusif bagi kejernihannya? Sementara Anda sendiri mendambakan kejernihan, tidakkah Anda melihat kedunguan dari kesengajaan itu?