Ketakutan pada Kematian


" Ketika kematian menjelang, tersenyumlah padanya. Kematian hanyalah sebuah pengalaman, agar Anda dapat mempelajari suatu pelajaran besar, bahwa Anda tidak bisa mati... "

Apa yang terjadi ketika kita mencintai seseorang atau sesuatu adalah kita mengidentifikasikan-diri kita pada seseorang atau sesuatu itu; kita menganggap keberadaan seseorang atau sesuatu itu sebagai bagian dan tak terpisahkan dari diri kita, kita mengagapnya sebagai milik kita.

Ketika —karena sesuatu dan lain hal— kita terpisah darinya, kita merasakan kesakitan yang luarbiasa, merasakan kesedihan, merasa kehilangan. Jangankan sampai dipisah paksa dari siapa atau apa yang kita anggap sebagai milik kita itu sehingga muncul rasa kehilangannya, sekedar berkurang saja rasa kedekatan itu —dimana ternyata yang bersangkutan juga mencintai orang lain— kita sudah merasa sakit. Inilah yang secara mendasar mencirikan —apa yang disebut dengan— kemelekatan itu.

Cinta adalah kemelekatan, dan kemelekatan adalah cinta. Dan seperti semua bentuk kemelekatan, ia berpotensi menghadirkan kesakitan, kepedihan, kesusahan.

Pada sisi lain, kita mencintai tubuh kita ini; kita merasa memiliknya. Betapa tidak, ia terus bersama kita sejak kita lahir di dunia dalam kurun kelahiran ini. Kita telah menganggapnya —bukan sekedar sebagai milik kita, atau sekedar bagian yang tiada terpisahkan dari keberadaan kita, namun kita juga telah menganggapnya sebagai ‘diri’ kita. Kebanyakan dari kita bahkan beranggapan kalau hanya tubuh inilah ‘diri’ kita, dimana ketika ia mati, ketika ia tiada, kita juga tiada, musnah. Dan ini, tentu sangat menakutkan.

Ketakutan instingtif ini bergandengan tangan dengan insting untuk bertahan hidup —survival-instinct. Dimana, ‘hidup’ disini tentu tekonotasikan pada hidupnya atau bernyawanya jasad ini. Padahal, sesungguhnya, kita tak pernah lahir dan oleh karenanya tak pernah mati. Kita adalah hidup ini sendiri, yang tak bisa mati; hidup dimana segala makhluk-hidup mengalami kelahiran, kehidupan dan kematian terlangsungkan silih-berganti.