Winner Not Whiner


Banyak orang sekarang mengeluh mengenai berbagai hal dalam hidup mereka. Dan biasanya, orang yang banyak mengeluh juga ahli dalam menyalahkan situasi atau orang lain. Mereka mengarahkan jari telunjuk pada ekonomi, pemerintah, atasan mereka, karyawan lain, pasangan mereka, atau siapapun yang mereka temui.

Bahkan ketika segala sesuatunya berjalan dengan baik, mereka yakin bahwa keadaan itu tidak akan berlangsung lama. Sambil menunggu terjadinya hal-hal buruk, mereka mengeluh dan menyalahkan segala sesuatu yang terjadi hari sebelumnya, dan menunjukkan siapa yang seharusnya dipersalahkan atas segala sesuatunya.

Mengeluh dan menyalahkan sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan psikologis utuk melarikan diri dari masalah dan mengingkari tanggung jawab atas hidup kita sendiri. Mengeluh dan menyalahkan adalah sebuah cara lain untuk mengatakan, "Itu bukan salah saya." Menempatkan diri kita sebagai korban dari seseorang atau sebuah situasi membuat kita merasa aman.

Tapi berita buruknya adalah, menyalahkan dan mengeluh tidak akan membawa kita kemanapun. Ia hanya membuat jarak yang semakin besar terhadap solusi atas masalah kita. Orang yang menyalahkan orang lain atas masalah mereka selalu memiliki alasan untuk tidak berubah dan meningkatkan kehidupan mereka. Faktanya adalah, alasan apapun yang kita kemukakan, ia bukanlah solusi atas masalah yang kita hadapi. Selama kita masih berlindung dibalik segala alasan, kita tidak akan menemukan solusi atas masalah kita.

Hidup adalah soal pilihan. Kita mendapatkan apa yang kita pilih. Hidup kita hari ini adalah hasil dari pilihan yang kita buat kemarin. Dan hidup kita esok adalah hasil dari pilihan yang kita buat hari ini. Sekarang, mari kita putuskan apa yang akan kita pilih:

Hadapi kenyataan, berubah dan meningkatkan kehidupan kita.

Atau…

Habiskan waktu untuk menyalahkan dan mengeluh tentang segala hal.

Dalam kata yang sederhana, apa yang akan kita pilih: Menjadi Pemenang (Winner) atau Pengeluh (Whiner).

Saya yakin bahwa kita semua akan memilih yang pertama, meskipun terkadang tidak segampang itu. Namun, kita tetap harus memilih apa yang ingin kita capai dalam hidup kita. Kita harus memilih, menjadi seorang juara (victor) atau korban (victim), pemenang atau pecundang. Begitu kita mengambil keputusan, secara bertahap perubahan akan terjadi dalam hidup kita.

Sekarang, mari kita berjanji pada diri sendiri. Bila mendapati diri kita mulai mengeluh dan menyalahkan situasi atau orang lain, ingat untuk menghardik diri sendiri, "STOP!" Ambil napas yang dalam sejenak, analisa situasi, paparkan alternatif solusi yang kita miliki, ambil keputusan dan mulailah melangkah menuju solusinya.

Ingat, sukses tidak akan datang dengan sendirinya. Kita yang harus mendatanginya, mengusahakannya. Saya ingin mengakhiri edisi kali ini dengan kutipan kata mutiara yang luar biasa dari William Jennings Bryan di bawah ini:

“Destiny is not a matter of chance, it is a matter of choice. It is not a thing to be waited for, it is a thing to be Achieved!”

"Takdir bukanlah soal kesempatan, ia adalah soal pilihan. Ia bukan untuk dinantikan, ia harus dicapai."


Selamat Tahun Baru !!!