Menatap Dunia dan Kehidupan dengan cara lain


Menatap dunia ini —berikut segenap hiruk-pikuknya— dari ‘suatu jarak tertentu’ bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh setiap orang. Apalagi menatapnya dari ‘suatu jarak tertentu dengan ketinggian tertentu di atasnya’. Bahkan, mungkin frasa ini sendiri merupakan suatu istilah yang sama-sekali baru bagi kita —sejauh yang dimaksud bukanlah dalam artian fisikal.

Seseorang, bisa saja tampak terlibat langsung di dunia, langsung berada di tengah hiruk-pikuknya kehidupan duniawi, namun secara mental-emosional sama-sekali tiada tersentuh oleh semua itu, karena ia sebetulnya hanya menatap semua dari ‘suatu jarak tertentu dengan ketinggian tertentu di atasnya’. Pemposisian-diri seperti ini, sungguh bukan sesuatu yang mudah, oleh karenanya tidak lumrah. Jelas tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.


Namun, karena sesuatu dan lain hal seseorang bisa melakukan itu, ia akan melihat dunia dan kehidupan ini sama-sekali lain; berbeda dengan perspektif banyak orang sehingga iapun akan menyikapinya dan menjalani kehidupannya ini dengan ‘cara yang lain’. Cara lain disini tidak harus menjadikannya ekstrim, secara kasat-indria berlawanan dengan apa yang dilakukan orang-orang kebanyakan. Seperti telah disinggung sebelumnya, ia bisa saja masih tampak terlibat langsung dan aktif di dunia seperti yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan sama-sekali tiada tersentuh oleh semua itu. Karena sebetulnya ia berada di ‘alam lain’.

Nah ... bagaimana Anda menatap dunia dan kehidupan yang sedang Anda jalani ?