Manusia Kreatif yang Hidup Anonim

Pernahkah Anda renungkan? Kita sebetulnya ingin termasyhur, apakah sebagai seorang penulis, penyair, pelukis, politisi, artis, atau apa saja. Kenapa? Karena kita sesungguhnya tidak mencintai apa yang kita kerjakan. Jika Anda cinta menyanyi, atau melukis, atau menulis sajak —jika Anda sungguh-sungguh cinta itu— Anda tidak akan peduli apakah Anda termasyhur atau tidak. Ingin menjadi termasyhur bersifat murahan, remeh, bodoh, tidak punya arti; tetapi, lantaran kita tidak mencintai apa yang kita kerjakan, kita ingin memperkaya diri kita dengan kemasyhuran.

Pendidikan kita yang sekarang ini bobrok, oleh karena ia mengajarkan kita untuk mencintai kesuksesan, dan bukan mencintai apa yang kita kerjakan. Hasil menjadi lebih penting daripada tindakan.

Adalah baik untuk menyembunyikan kecemerlangan Anda di balik karung, untuk anonim, mencintai apa yang Anda lakukan dan tidak memamerkannya. Adalah baik untuk baik-hati tanpa demi sebuah nama. Itu tidak menjadikan Anda termasyhur, itu tidak membuat foto Anda terpampang di koran-koran. Para politisi tidak akan bertandang ke rumah Anda. Anda sekadar manusia kreatif yang hidup anonim, dimana disana ada kekayaan serta keindahan agung.