Jawa dan Budayanya Akan Diusir Dimasa Depan Seperti Yahudi

Ciri dan perjuangan menegakkan syariah Islam tetap sama caranya baik dizaman dulu hingga dizaman sekarang ini.Intinya adalah hanya Islam yang dinamakan agama dari Allah yang lainnya bukan agama dan harus ditumpas dan dimusnahkan.


Korban pertama orang2 Palestina yang berhasil di genocide dan semua patung2 berhala dewa2 Philistine dihancurkan.Bangsa kedua yang jadi korban adalah orang2 Yahudi yang diusir tanah airnya dan sebagian yang tak keburu lari keluar juga jadi korban2 pembunuhan.Namun orang Yahudi berhasil merebut dan membangun kembali tanah airnya yang sekarang menjadi negara Demokratis Israel.Dan korban ketiga adalah bangsa Persia dan Babilonia yang dulunya beragama zoroaster dan nasib mereka sama seperti nasib bangsa Palestina penyembah dewa Philistine.
Selanjutnya pembunuhan2 oleh umat Islam dan sesama Islam maupun terhadap mereka yang bukan Islam tersebar secara sporadik diseluruh dunia berlangsung secara terang2an.


Dari sejarah masa lalu, hal yang sama juga akan berulang di Indonesai.Pembubaran Ahmadiah masih dalam prosesnya, namun setelah berhasil membubarkan Ahmadiah maka akan dilanjutkan pengusiran massal terhadap umat Ahmadiah yang belum bertobat disertai pembunuhan2 secara tersembunyi.Selesai melenyapkan Ahmadiah, giliran orang2 Jawa yang
masih memperduakan allahnya dengan Primbon Jawa.Budaya Jawa seperti wayang akan dituduh berhala yang harus dihancurkan,kebaya dituduh sebagai pakaian wanita yang anti-Islami karena merangsang nafsu birahi membayang kutangnya dari luar.Tanah Jawa akan menjadi tanah Islam bukan lagi milik orang Jawa dan budayanya.Semua buku2 primbonnya akan dibakar.Sebenarnya masih lebih dari 95% orang jawa yang mencintai budayanya seperti wayang kulit, wayang golek, taria2n jawa, musik jawa seperti angklung, gambang, gong dan violin jawa.Mereka sangat bangga dan fanatik dengan budayanya dan hal inilah yang sering menimbulkan kebencian dari suku2 lain di Indonesia diluar Jawa.

Syariah Islam tidak mungkin bisa ditegakkan tanpa memaksakan satu visi tentang akidah Islam itu sendiri yang begitu banyak tercampur dengan berbagai kepercayaan2 sampingan dari budaya setempat.Gerakkan ini sudah lama merupakan konspirasi dari sekelompok kecil orang2 kaya Indonesia keturunan Arab yang merencanakan gerakan Syariah Islam ini dimulai dengan mempersatukan kekuatan semua potensi Islam yang meskipun berbeda aliran tetapi bisa dimanfaatkan untuk menggempur musuh2 yang terkuatnya dulu.

Perencana I (pertama),memberi usul yang paling brilliant yang disetujui sidang untuk dilaksanakan yaitu membakar dan menghancurkan semua potensi Nasrani di Indonesia dan melarang agama ini dari bumi Indonesia.Oleh karena itu gerakan mereka lebih banyak diarahkan diseluruh Indonesia bagian Timur.Ambon dan Poso meledak menjadi ajang kontak fisik yang sangat berat karena memakan korban2 jiwa, dana, maupun kepercayaan diri. Perlawanan masyarakat Ambon membuat gagal rencana ini.

Rencana ini dilanjutkan dengan, Perencana II (Kedua), menggali sumber lokal kader2 Islam yang dibina untuk menghancurkan budaya Lokalnya dan memaksakan untuk menegakkanSyariah dengan wajah yang aselinya.Pecahlah perang antara orang Islam madura yang membunuhi orang2 Islam Dayak dan bukan dayak termasuk keturunan Cina dan Melayu diseluruh tanah Kalimantan. Namun kenyataannya kembali gagal, umat Islam Dayak, Melayu, dan semua
non-muslim,disertai keturunanCina-nya ternyata bersatu padu hingga berhasil mengusir membuat pontang panting orang2 Madura menjadi pengungsi ke Jawa.


Belajar dari kedua kegagalan dari pengalaman diatas, akhirnya muncul perencana III (ketiga), yang menyimpulkan bahwa perjuangan dalam menegakkan Syariah Islam akan terlalu berat dan terlalu besar biayanya apabila dilakukan dari tepi atau dari daerah2. Seharusnya gerakan ini
dimulai dari pusat,gerakan2 ini harus bisa menyusupi pemerintahan dan menguasai semua badan legislatif untuk memaksakan Syariah untuk ditegakkan di-daerah2 dulu sebelum dipaksakan di pusat itu sendiri.Untuk test case janganlah mengusik gereja2 di pusat maupun agama2 Hindu dan Buddha karena backingnya diluar negeri adalah Amerika,China,Jepang
dan Korea yang sangat mustahil untuk bisa cari gara2 dengan mereka.

Sebagai test case yang paling baik adalah setelah menyusupkan orang2 penting di Gubernur, Polisi, dan Abri untuk mendukung gerakan ini, maka pertama adalah MUI mengeluarkan fatwa melarang Ahmadiah.Dengan cara begini, pemerintah dipaksa untuk tunduk kepada gerakan mereka terutama untuk terpilih kembali.Ancaman inilah yang membuat SBY tak berkutik sehingga tidak ada keputusan apapun yang bisa dikeluarkannya.

Kalau dia berpegang kepada Pancasila sebagaimana seharusnya, maka dia akan kehilangan jabatan sebagai presiden kedua kalinya.Sebaliknya kalau dia menentangnya dan tunduk kepada Syariah Islam,juga sulit baginya untuk bisa menang tetap jadi presiden hanya didukung oleh
sekelompok Arab2 Indonesia yang tidak banyak mau memberikan dana kampanye kepada dirinya.Tawar menawar menjadi deadlock karena SBY bingung tak berani mengeluarkan keputusan apapun juga,kesini salah kesana terjungkal,sedangkan diam saja bermain dengan waktu merupakan nasib2an.

Dilain pihak, mayoritas umat Islam yang dianut orang2 lokal bangsa Indonesia pribumi yang tergabung dalam ormas2nya seperti NU,Ahmadiah,dan Muhammadiah seperti orang Jawa, Dayak,dll,sangatlah mengerti dan memahami apa yang sedang terjadi.Mereka cenderung melindungi warisan budaya nenek moyang mereka,kebanggaan akan suku budaya mereka turun temurun dan bertekad melestarikan dan mewariskan kepada generasinya dimasa depan.


Mayoritas umat Islam Indonesia menyadarinya kemana tujuan arah pembubaran Ahmadiah ini yang akan membawa bencana nasional keseluruhannya. Akhirnya tanpa harus berkonspirasi mereka bersatu dalam bentuk ALIANSI KEBANGSAAN UNTUK KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN. Meskipun aliansi ini merupakan campuran berbagai agama, semua pihak mempunyai satu tujuan, yaitu mempertahankan kesatuan Nasional bukan memecah belah seperti mengusir umat Ahmadiah yang jelas2 orang Indonesia seperti halnya mengusir orang2 Yahudi dari tanah airnya.


Bentrokan yang baru2 ini terjadi di Monas memang sudah merupakan perencanaan yang matang, kejadian ini merupakan testcase bagi sikap pemerintah. Kalo pemerintah tidak menindak membubarkan Ahmadiah, maka kejadian ini dijadikan alasan untuk pecahnya pembunuhan massal diseluruh Indonesia terutama di-daerah2 di Jawa dimana katanya lebih
dari 7 juta anggauta2 FPI yang terlatih sudah siap menggorok semua umat Islam dengan tuduhan pendukung Ahmadiah karena tidak mendukung pembubarannya. Banjir darah ini akan terulang.

Siapakah negara luar yang terlibat dalam project Syariah ini??? Mulanya gerakan ini didanai Amerika sewaktu mau menggulingkan Bung Karno, namun dengan naiknya Suharto, Amerika tidak melanjutkan mendanai project ini. Namun belakangan Raja Arab Saudia yang mengambil alih dan meneruskan project ini dengan sepengetahuan Amerika. Mungkin pengalaman buruk perusahaan2 Amerika di Aceh juga terkait sikap Amerika untuk melibatkan Raja Arab Saudia yang berusaha mensukseskan project Syariah ini. Yang jelas, biaya explorasi minyak bumi menjadi tidak effisien, terlalu mahal kalo harus ikut membiayai memerangi kerusuhan2 tsb.

Itulah sebabnya, SBY tidak punya pilihan lain menaikkan harga minyak bumi di Indonesia dimana selisih kenaikan harga ini bisa digunakan oleh kelompok Raja Arab Saudia yang telah ditanamkan dalam organisasi Pertamina untuk membiayai gerakan2 Project tegaknya Syariah di
Indonesia ini.

SBY persis seperti telur diujung tanduk, mau menolak gagasan pembubaran Ahmadiah akan bisa mencetuskan pembunuhan2 massal yang jauh lebih effisien dibandingkan dari yang dulu dilakukan Suharto. Kalo dizaman Suharto terjadinya pembunuhan2 massal diseluruh Indonesia
hanya cukup dibacking oleh 1 brigade Kompi RPKAD, maka pembunuhan massal yang akan dilakukan oleh anggaut2 FPI yang lebih 7 juta anggotanya ini akan dibacking oleh setiap KODAM dan KORAMIL setempat. Dilain pihak kalo SBY menerimanya, maka kelompok ini akan makin kuat dengan dana pemerintah dari kenaikan bensin ini yang digunakannya yang disadari juga akhirnya akan menggusur SBY ketiang jemuran.

Kalo dulu mereka yang jadi korban pembunuhan massal dituduh sebagai pendukung PKI, maka yang akan jadi korban pembunuhan massal yang sekarang akan dituduh sebagai Pendukung Islam Murtad Ahmadiah. Namun yang dibunuh sebenarnya mereka yang tetap mempertahankan keberhalaan budaya2 Jawa dengan wayang2nya. Nama2 mereka dan tokoh2 yang akan dibunuh ini sudah dicatat dalam masing2 AMIR dari masing2 wilayah FPI.

Situasinya memang sudah serba salah, apapun keputusan yang akan diambil hasilnya akan tetap salah. Karena memang start mulanya sudah salah.




[ Dari Milis sebelah. Believe it or not? Silakan anda tanya nurani anda sendiri... ]